Berau Genjot Target 25.000 Sambungan Air Bersih Gratis dan Berbayar Hingga 2026

Berau Genjot Target 25.000 Sambungan Air Bersih Gratis dan Berbayar Hingga 2026

TANJUNG REDEB - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau turut menuntaskan target pemasangan 25.000 sambungan rumah (SR) air bersih hingga akhir 2026.


Target tersebut merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Berau 2021-2026, yang saat ini digenjot pemerintah daerah.


Kepala Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman (AMLP) DPUPR Berau, Decty Toga Maduli, menyebut pihaknya akan memulai program pemasangan SR tersebut secara bertahap mulai tahun depan.


Namun sebelum itu, DPUPR akan melakukan sinkronisasi data dengan Perumdam Batiwakkal, agar tidak terjadi tumpang tindih dalam penentuan wilayah sasaran.


“Target kita memang 25 ribu SR sampai 2026. Sebagian sudah terealisasi, mungkin tinggal setengah lagi. Tahun depan kita targetkan bisa menambah sekitar 6 ribu sambungan rumah,” ujarnya, Jumat (9/5) lalu.


Pihaknya tentu tidak bisa bekerja sendiri dalam merealisasikan target tersebut.

Koordinasi dan kolaborasi dengan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Batiwakkal, menjadi penting untuk memastikan distribusi wilayah pemasangan SR berjalan efisien dan tepat sasaran.


“Kami sinkronkan dulu datanya, karena ini kerja sama. Jangan sampai lokasinya dobel atau malah ada yang terlewat,” katanya.


Salah satu wilayah yang dinilai potensial untuk pemasangan SR baru adalah Kecamatan Tanjung Redeb. Menurutnya, di wilayah ini masih banyak warga yang mengantre sambungan air bersih, sehingga menjadi prioritas dalam perencanaan.


DPUPR sendiri memiliki kewenangan untuk memfasilitasi akses air bersih melalui program pemerintah.

Berbeda dengan Perumdam Batiwakkal yang mengenakan biaya, pemasangan SR oleh DPUPR tidak memungut biaya dari masyarakat.


“Kalau Perumdam memang ada biaya sambungan dan biaya anselit. Tapi kalau dari DPUPR, karena ini program pemerintah, pemasangannya gratis,” tegasnya.


Meski begitu, ia mengingatkan bahwa tidak semua wilayah dapat langsung dipasang SR. Aspek kesiapan jaringan pipa, sumber air, dan perencanaan teknis tetap menjadi pertimbangan utama.


Dengan percepatan sinkronisasi data dan dukungan anggaran, pihaknya optimistis target 25 ribu sambungan rumah dapat dicapai hingga tahun depan.


Program ini diharapkan dapat memperluas akses masyarakat terhadap air bersih yang layak, khususnya di wilayah-wilayah yang selama ini belum terlayani maksimal. (*)